Harusnya Kamu Tau

01.52

Hey kamu!! Kenapa sih gak pernah sadar? Kapan mau sadar nya coba?
Aku kembali lagi buat kamu!

Mungkin aku telat, tapi paling enggak aku mencoba. Kapan kamu mau sadar kalau aku gelisah setiap hari saat nunggu kabar dari kamu, berharap biarpun cuma sebentar kamu memperhatikan aku, berharap kalau getaran atau suara dering di handphone ku itu berasal dari kamu..

Kamu harusnya tau, aku nunggu kamu. Aku menunggu kamu memulai lebih dulu, karna akau masih belum bisa melepas persepsiku kalau pria harus mulai lebih dulu. Aku masih terlalu malu dan sungkan saat harus memulai lebih dulu.

Aku cuma bisa berharap kamu tau. Tau gimana rasanya jadi aku yang cuma bisa nunggu kamu, berharap bisa bertegur sapa, bercanda, bertengkar. Aku menunggu untuk bisa mengucap rindu dengan bebas, berkeluh kesah, bermanja-manja, diperlakukan lebih istimewa

Aku membayangkan bagaimana bahagianya mereka? Mereka yang bisa bertegur sapa, bercanda, bertengkar, bermanja dengan bebas, mereka yang kamu perlakukan secara istimewa

Aku mau seperti itu!! Aku mau kamu juga kembali sepertiku..

Percaya Pada Ku

00.36

Entah harus dengan cara apa aku meyakinkan mu
Aku berusaha menjadi baik
Aku berusaha menjadi pantas
Aku berusaha untuk menjadi yang kamu inginkan kembali

Aku berusaha memulihkan mu
Aku berusaha mengobati luka hati mu
Aku berusaha memperbaiki masa lalu
Masa lalu yang tergores luka dalam yang tak terlupakan itu

Aku tidak bisa kembali kemasa lalu dan merubah semuanya. Karna itu aku berusaha untuk membuatmu percaya jika aku ingin mengembalikan kita seperti semula

Maaf, untuk waktu yang telah kubuang sia-sia. Maaf, jika kesia-siaan itu membuat mu terluka

Beri aku.. Beri aku kesempatan kedua
Dan aku akan buktikan
Aku mampu membuat mu bahagia.
Beri aku kesempatan untuk kembali menjadi tuan dihati mu.

Aku memang tak sesempurna mereka yang lain, yang juga berusaha menjadi sang pemenang hati mu
Aku hanya seorang sederhana yang memilika hati yang sederhana pula
Tapi sederhana ku bukan suatu batas untuk perasaan ku padamu

Karna cinta itu sederhana, sesederhana senyum yang terlukis saat menerima sapaan hangat mu dipagi atau di malam-malam ku. Sederhana itu menjadi cinta. Dan cinta menjadikan kita sempurna.

Berlalu sebelum nyata

Masa Lalu yang Terlewatkan

18.12

Huhhhh
Aku tidak bisa lagi mengerti diriku sediri
Kenapa? Kenapa aku selalu saja jatuh di hati yang salah?

Terlalu bodoh kah? Tidak. Aku lebih dari itu. Orang bodoh sekalipun tidak akan membiarkan dirinya jatuh dilubang yang sama berulang kali.

Dan aku. Aku kembali menjatuhkan hatiku ke tempat yang salah. Dia memang berbeda, dia bukan orang pertama yang membuat aku jatuh cinta. Tapi dia yang mampu membuat ku tersenyum meski hatiku diliputi kejengkelan padanya.

Dia masa lalu yang terlewatkan. Dia yang hadir hanya sedikit terlambat dari seseorang yang berhasil menaklukan hatiku. Takluk? Bisakah orang itu disebut menaklukan jika pada kenyataan yang tak kusadari aku menyukai dia yang datangnya terlambat? Dia yang memenuhi semua yang ingin ku miliki, perhatian, pengertian, perlindungan. Dia yang hadirnya nyata untuk ku.

Iya. Itu dimasa lalu. Itu dulu, sebelum aku memaksanya menjauh dengan bertahan mencintai orang itu. Bertahan dengan harapan bahwa seseorang yang kuharapkan dapat menyadari kehadiran ku. Memaksanya pergi bukan karna aku tidak menyukainya. "AKU SUKA DIA!!". hanya aku birpikir jika membuatnya pergi, aku tidak akan melukainya dikemudian hari karna perasaan ku yang masih terpendam pada orang itu.

Sekarang. Sekarang aku tak lagi menginginkan orang itu, orang itu tidak lagi spesial untuk ku. Dan aku. Aku menginginkan Dia. Iya, dia yang datang terlambat tapi mampu membuatku tersenyum saat sekilas mengingatnya meski hati ku sedang tak karuan. Aku ingin Dia yang dulu kembali lagi. Apa aku jahat? Apa perasaan ini hanya pelampiasan karna kekecewaan ku? Tidak. Aku tidak kecewa, karna aku sudah mengikhlaskan semuanya. Tapi tanpa sadar aku mengingatnya saat tanpa kurencanakan aku kembali berhubungan dengannya. Ada rasa yang sudah ku kenal, rasa yang dulu hadir dihatiku saat aku menjatuhkan hatiku pada orang itu.

Aku tersiksa dengan perasaan seperti ini. Harus kah aku jujur dan memberitahunya apa yang kurasakan? Apa dia akan mengerti dan terima? Apa dia tidak akan berpikir jika aku hanya mempermainkannya? Aku menjadikannya pelampiasan? Aku datang terlalu terlambat? Ingin rasanya aku jawab dan menjelaskan itu semua. Tapi apa yang dapat ku lakukan saat aku memberitahunya tentang ini? Aku tidak dapat merubah perasaan seseorang.

Mungkin aku harus menunggu. Menunggu sampai perasaannya padaku dulu terulang.

Pemeran utama(Raisa)

20.19

Ya aku mengerti betapa sulit untuk kembali
Dan mempercayai penipu ini sekali lagi

Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadri
Setelah berlayar pergi
Itu kamu

Ya aku wanita yang seharusnya lebih perasa
Tapi malah aku mencabik
lukai kau yang baik
buat hati mu sakit

Meski malu untuk akui
Aku mau kau kembali

Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadari
Setelah berlayar pergi

Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadari
Setelah berlayar pergi
Itu kamu

Like us on Facebook

Flickr Images