Seandainya Aku Bisa

05.19

Seandainya dinding-dinding di kanan kiri ku dapat bicara
Seandainya langit-langi kamar ku dapat bercerita
Mungkin mereka telah berucap pada setiap orang yang masuk ke kamar ku, tentang tangis yang ku urai setiap aku mengingatnya

Andaikan bantal dan boneka-boneka yang menampung setiap tetes air mata ku dapat bergerak
mungkin mereka telah menampar wajah ku, karna kebodohan yang terus saja aku tangisi.

Bodoh? apa benar aku bodoh?
Apa mencintai seseorang itu bodoh?
Apa jatuh cinta ini salah?

Iya. aku mungkin bodoh, aku salah.
Aku mencintai orang yang salah, aku mencintai dia yang tidak lagi sendiri, dia yang kini dimiliki orang lain.
Tapi siapa pun tidak bisa memilih pada siapa dia akan jatuh cinta
Seandainya bisa, mungkin si cantik akan bersama si tampan, si populer dengan si terkenal, si pintar dengan si cerdas, si jelek dengan si jelek, si bodoh dengan si tolol. Dan begitu seterusnya
Seandainya seseorang dapat memilih kepada siapa dia akan jatuh cinta, maka tidak akan ada keseimbangan di dunia.

Tapi aku tetap tak bisa menghilangkan pertanyaan itu, pertanyaan yang ku buat untuk menutupi rasa kecewa ku karna dia telah dimiliki orang lain, padahal aku jauh lebih dulu mengenalnya, aku jauh lebih dulu dekat denganya, bersamanya, bercanda, bertengkar, aku jauh lebih dulu melakukan segala hal bersamanya
Tapi kenapa harus orang lain yang sekarang ada disisinya? kenapa harus orang lain yang dia cinta? kenapa bukan aku? kenapa bukan aku?

Sandainya aku bisa...
Akan aku ulang waktu, akan aku kembalikan kamu seperti dulu
Akan aku jaga kamu agar tak siapa pun mengisi hati mu kecuali aku
Seandainya aku bisa...
Mencintai mu dengan terbuka
Tanpa dia diantara kita
Seandainya aku bisa...
Bisa merebut hati mu tanpa melukai kamu dan dia
Seandainya aku bisa...
Aku ingin menghilangkan segala luka yang ada di antara Aku. Kamu. dan Dia.

Like us on Facebook

Flickr Images