Berlalu sebelum nyata

Masa Lalu yang Terlewatkan

18.12

Huhhhh
Aku tidak bisa lagi mengerti diriku sediri
Kenapa? Kenapa aku selalu saja jatuh di hati yang salah?

Terlalu bodoh kah? Tidak. Aku lebih dari itu. Orang bodoh sekalipun tidak akan membiarkan dirinya jatuh dilubang yang sama berulang kali.

Dan aku. Aku kembali menjatuhkan hatiku ke tempat yang salah. Dia memang berbeda, dia bukan orang pertama yang membuat aku jatuh cinta. Tapi dia yang mampu membuat ku tersenyum meski hatiku diliputi kejengkelan padanya.

Dia masa lalu yang terlewatkan. Dia yang hadir hanya sedikit terlambat dari seseorang yang berhasil menaklukan hatiku. Takluk? Bisakah orang itu disebut menaklukan jika pada kenyataan yang tak kusadari aku menyukai dia yang datangnya terlambat? Dia yang memenuhi semua yang ingin ku miliki, perhatian, pengertian, perlindungan. Dia yang hadirnya nyata untuk ku.

Iya. Itu dimasa lalu. Itu dulu, sebelum aku memaksanya menjauh dengan bertahan mencintai orang itu. Bertahan dengan harapan bahwa seseorang yang kuharapkan dapat menyadari kehadiran ku. Memaksanya pergi bukan karna aku tidak menyukainya. "AKU SUKA DIA!!". hanya aku birpikir jika membuatnya pergi, aku tidak akan melukainya dikemudian hari karna perasaan ku yang masih terpendam pada orang itu.

Sekarang. Sekarang aku tak lagi menginginkan orang itu, orang itu tidak lagi spesial untuk ku. Dan aku. Aku menginginkan Dia. Iya, dia yang datang terlambat tapi mampu membuatku tersenyum saat sekilas mengingatnya meski hati ku sedang tak karuan. Aku ingin Dia yang dulu kembali lagi. Apa aku jahat? Apa perasaan ini hanya pelampiasan karna kekecewaan ku? Tidak. Aku tidak kecewa, karna aku sudah mengikhlaskan semuanya. Tapi tanpa sadar aku mengingatnya saat tanpa kurencanakan aku kembali berhubungan dengannya. Ada rasa yang sudah ku kenal, rasa yang dulu hadir dihatiku saat aku menjatuhkan hatiku pada orang itu.

Aku tersiksa dengan perasaan seperti ini. Harus kah aku jujur dan memberitahunya apa yang kurasakan? Apa dia akan mengerti dan terima? Apa dia tidak akan berpikir jika aku hanya mempermainkannya? Aku menjadikannya pelampiasan? Aku datang terlalu terlambat? Ingin rasanya aku jawab dan menjelaskan itu semua. Tapi apa yang dapat ku lakukan saat aku memberitahunya tentang ini? Aku tidak dapat merubah perasaan seseorang.

Mungkin aku harus menunggu. Menunggu sampai perasaannya padaku dulu terulang.

Like us on Facebook

Flickr Images