Ini untuk yang kesekian kali aku terjaga di malam-malam ku
Aku hanya butuh istirahat
Aku lelah karna di setiap hari ku hanya ada kamu
Dan apa kamu harus hadir juga di mimpi ku?
Apa kamu harus juga merusak malam-malam ku
Karna kamu mimpi dan nyata ku menjadi sama
Sama-sama menyakitkan
Di alam nyata, kamu tidak hidup untuk bersama ku
Dan di dalam mimpi, kamu bahkan hadir bersamanya, mengolok ku dengan canda tawa kemesraan kalian
Apa salah ku?
Hingga mimpi ku sendiri pun tak berpihak pada ku
Aku kehilangan ingin ku untuk kembali tidur
Aku takut bertemu lagi dengan mu dan dia disana
Lalu dengan apa aku harus mengisi malam ku ini?
Apa harus ku isi dengan derai air mata lagi?
Seperti siang ku yang ku habiskan dengan meratapi mu
dan air mata yang jatuh secara sembunyi-sembunyi
ku rasa ini cukup, aku tak mau lagi, tak mau lagi.
Aku dan kamu, entah bagaimana kini tercipta jarak di antara kita. jarak yang terlihat begitu dekat, tapi ternyata begitu jauh, jarak yang mungkin meski ku habiskan sisa umur ku untuk menempuhnya, aku tak akan pernah sampai di sisi mu. Dari sini aku selalu membayangkan mu disana, tak lelah aku berpikir tentang keadaan mu saat ini, tapi apa disana kamu juga sama? apa kamu juga memikirkan aku? tanpa dia yang menyelinap diantaranya?
Aku masih disini
Masih menatap langit yang sama
Masih terdiam di tempat yang sama
Masih membisu dari masa kemasa
Aku masih menunggu
Menunggu bersama bintang yang menemani bulan
Hingga cahayanya meredup tertutup oleh matahari
Dan berharap jika kau dan aku bisa menjadi abadi
Ku nyalakan sebuah lilin
Dengan cahayanya yang kecil
Tapi mampu menerangi hati Ku yang gelap karna kehilangan cahaya mu
Cahaya yang dulu berpendar bersama ku dan hanya untuk ku
Aku masih disini
Setia menunggu mu hingga kembali
Masih berharap jika akan kau palingkan wajah mi pada ku
Lalu berlari dan menghampiri ku
Mendekap ku dengan lembut namun pasti
Berbisik lirih bagai angin yang menggoyangkan daun
Berjanji kau tak akan lagi pergi
Kau akan menemani ku bahkan sampai waktu tak mengizinkannya lagi