Apalah Arti Menunggu?

07.13

Saat aku berbaring sendiri, saat yang menemaniku hanya sepi, pikiran ku mulai beranjak menyusun potongan gambar hitam putih yang menjadi kenangan ku bersama mu. Setiap lembarannya menggambarkan kita, menggambarkan Aku dan Kamu.

Setiap potongan itu memperlihatkan wajah kita dengan berbagai ekspresi dan dalam berbagai waktu juga keadaan, kamu yang tersenyum lembut, cemberut, tertawa lepas, sedih, dan sama halnya juga dengan ku, kita terekam dalam satu frame yang sama. Frame penuh makna yang membingkai setiap kenangan kita menjadi lebih indah.

 Awalnya semua ingatan itu membangkitkan lagi rasa bahagia ku akan kamu yang lama tak pernah lagi ku rasakan, tapi saat setiap potongan itu menampakan kamu yang tertawa, bercanda, dan bahagia bersama orang lain dan aku yang hanya dapat menatap mu dengan tatapan iri dari kejauhan atau dari balik punggung lebar mu, yang dari setiap saat itu, kamu tidak pernah menyadari kehadiran ku.

Tanpa disadari waktu berlalu begitu cepat, membayangkan mu dengan semua cerita dan kenangan kita, juga luka yang tak kunjung mengering di hati ku, membuat aku tak sadar sudah berapa lama aku menunggu? sehari? dua hari? seminggu? sebulan? setahun? berapa lama? mungkin lebih dari yang ku sadari sekarang, karna jika logika ku bekerja dengan benar, saat ku urutkan semua dari awal hingga kini, bukan sehari, seminggu, sebulan, setahun, tapi sudah bertahun-tahun lamanya aku seperti ini.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu, berharap dengan sendirinya kamu sadar dan mulai memandangku. Tapi sayangnya harap ku hanya sia-sia. Kamu tidak pernah sadar atau ingin menyadarinya. Lalu apa arti hadir ku? apa arti penantian ku? apa artinya aku menunggu, jika kamu hanya harap tak terwujud bagiku.

Like us on Facebook

Flickr Images