Untuk Malaikat Penjaga Ku "MAMA"

06.45

Selasa, 22 Desember 2015

Hari ini hari ibu nasional ma..
Tapi aku hanya bisa mengucapkan selamat lewat pesan singkat.
Mungkin kita sama-sama tahu bagaimana rasanya merindukan satu sama lain, lebih dari kekasih yang berjauhan, karna ikatan kita bukan hanya ikatan hati, tapi juga fisik, dalam tubuhku mengalir darah mama
Dalam diri ku terdapat sifat mama, tabiat mama, pola pikir mama, yang lama kelamaan berkembang menjadi milik ku sendiri. tapi bahkan orang buta pasti bisa tahu, jika aku anak mama, karna kita satu jiwa yang dibagi dua oleh tuhan.

Mama..
Kadang aku berpikir, bagaimana bisa seseorang rela mengorbankan nyawanya, hanya untuk suatu makhuk yang bahkan belum pernah dia lihat sebelumnya.
Merelakan sisa umurnya hanya untuk seorang anak yang bahkan dia tidak tahu akan jadi seperti apa anak itu dewasa kelak
Aku tidak mengerti ma, bagaimana bisa seseorang mencintai begitu dalam, berkorban begitu banyak, terluka berkali kali tapi tetap bangkit lagi dan lagi

Aku ingat setiap malam saat mama datang ke kamar ku
Mengusapi tubuhku dengan lotion anti nyamuk
Menarik selimut ku agar aku tetap hangat
Lalu di tengah malam
Selesai mama sholat malam, mama akan kembali lagi kekamar ku, memeriksa selimutku, melihat kulit ku. Memastikannya benar benar terhindar dari nyamuk
Mama melakukan semua kegiatan itu setiap malam, tanpa mengeluh, tanpa banyak bicara, takut anak nakal yang mama marahi sebelum tidurnya ini terbangun dari mimpi indahnya. Hanya saja mama tidak sadar, jika aku seperti mama, mudah terbangun dari tidur hanya dengan sentuhan . aku terjaga mama, aku menyaksikan setiap kasih sayang bisu tanpa pamrih yang mama berikan secara ikhlas kepada ku setiap malam itu.

Dulu aku memang acuh, merasa itu adalah tugas seorang ibu untuk menjaga anaknya. Maaf mama.. aku hanya seorang gadis kecil yang lebih senang bermain dengan teman ku diluar, di banding menemani mama memasak dirumah, atau berbelanja ke pasar yang becek itu, milah milih ikan, ayam, atau daging yang amis itu. Aku hanya seorang anak kecil yang berpikiran sempit. Yang mengejar nilai bagus untuk hadiah dari mama, bukan sebuah senyum bangga di wajah mama.

Tapi sekarang aku sudah dewasa mama, seandainya aku bisa, aku ingin kembali kecil lagi, tidur lelap di gendongan mama, makan dari tangan mama, duduk diatas sepeda dorong ku, minum susu coklat panas kesukaan ku yang mama buatkan untuk pengantar tidur ku. Menjadi dewasa itu sulit ma, aku lelah, aku bingung bagaimana bisa mama tidur sesingkat itu, padahal menjalani hari sebagai seorang dewasa saja sudah sangat melelahkan, bagaimana ditambah dengan menjadi istri juga ibu seperti mama.

Kini aku mengerti setiap lelah mama, aku mengerti setiap kasih sayang mama.

Maaf ma..
Jika aku hanya menjadi anak nakal yang sering mengecewakan mama.
Maaf ma..
Karna aku sering membuat mama menangis diam diam dalam sholat malam mama. Maaf ma..
Karna semua masalah yang aku bawa semakin meyulitkan mama.

Terikamasih mama..
Untuk setiap doa tulus yang mama bisikan pada tuhan saat aku sibuk dengan mimpi mimpiku
Terimakasih mama..
Karna mama selalu ingat untuk merayu tuhan agar menjaga ku dari waktu kewaktu saat aku jauh dari pandangan mama
Terimakasih mama..
Untuk setiap peluk hangat mama saat aku menangisi masalah masalah sepele ku yang begitu jauh dari segudang masalah mama
Terimakasih mama..
Karna mama selalu menjadi kuat untuk ku
Selalu jadi rumah untuk ku pulang dari belahan dunia manapun
Selalu penuh dengan kasih sayang sepanjang waktu

Aku tidak tahu apa isi doa mama pada tuhan
Aku tidak tahu kata-kata apa yang mama ucapkan untuk merayu tuhan agar dia selalu menjaga ku dengan rahmatnya seperti sekarang
Tapi ini doa ku untuk mama yang aku panjatkan disetiap kesempatan

Yaa Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Ya Allah yang hidup seluruh makhluk ada di genggaman tangan Mu
Aku hanya seorang hamba yang hina, penuh dengan salah dan dosa
Tapi ya Allah yang maha pengampun
Ampuni dosa ku serta dosa ibu dan ayah ku
Ya Allah yang maha mengabulkan segala doa
Izinkan aku meminta
Untuk Mu menjaga ibuku, melindunginya dari segala sakit, bahaya, dan derita  saat aku tak dapat menjaganya
Memberikan aku kesempatan untuk hidup dan menjaganya seperti dia menjaga ku dulu
Ya allah yang maha baik
Izin kan tangan ku memeluk ibuku dihari tuanya, menyuapi dia dimasa masa rentanya
Izinkan aku ya allah
Menunjukan padanya bahwa cinta dan kasih sayangnya untuk ku tidak pernah sia-sia
Bahwa hidup ku akan ku berikan untuknya
Seperti dia yang menyerahkan sisa umur dan masa mudanya untuk ku
Yaa allah aku hanya hamba yang bisa memohon
Engkau tuhan yang maha mendengar
Engkau yang maha agung yang maha mengabulkan segala doa
Berikan aku kesempatan ya Rabb.. aku mohon dengan sangat
Berikan aku kesempatan untuk berbakti pada ibu dan ayah ku
Jangan kau cabut nyawaku sebelum aku merengkuh mereka dalam peluk di hari hari tua mereka ya Allah..
Aamiin...

Setelah Lama Waktu Berlalu

06.59

Entah sudah berapa lama aku berhenti menuliskan tentang mu disini. setahun mungkin.
Sekarang kamu sudah mulai menapaki mimpi mu. Aku ucapkan selamat sebelumnya. Untuk keberhasilan mu mewujudkan mimpi mu.
Aku bangga. Sungguh bangga dengan semua prestasi mu. Aku yang dulu tak yakin kamu bisa, sekarang sedikit terkejut bahwa kamu mampu. Kamu memang pekerja keras, kamu benar-benar memperjuangkan keinginan mu. Aku seharusnya tahu itu, karna begitu juga cara mu dulu memperjuangkan cinta mu.

Sedang apa kamu sekarang? pasti sedang bergulat dengan tugas-tugas kampus yang menumpuk. Betapa sok tahunya aku, tapi aku hanya menebak, karna itu kebiasaan mu dulu, jika belum habis waktunya, jangan harap kamu mengerjakannya, kamu lebih suka mengerjakan tugas-tugas mu mepet dengan dateline nya. Apa kamu berubah sekarang? Aku harap iya, karna aku selalu berharap perubahan yang baik untuk mu.

Sudah hampir 2 tahun ya? hanya sekali pertemuan kita. aku tidak akan lupa, februari kemarin, saat teman-teman kita liburan. Tapi aku tidak ingat jika kamu menyapa ku. atau mungkin memang kamu tidak menyapa ku. berada 1 karpet, bahkan 1 ruangan saja nampaknya kamu enggan. kamu selalu menghindar, menjauhi ku. Apa aku punya salah tak termaafkan pada mu? atau apa? tidak bisakah kamu datang menjelaskan, dan bersikap atau sekedar santai dengan ku, seperti yang lainnya. tapi tidak sama sekali. kamu terus saja berlalu pergi.

Aku lihat kamu bercanda dengannya. iya dia, yang dulu kamu perjuangkan mati-matian, yang kamu rela berurusan dengan kekasihnya hanya untuk berteman dengannya, dan akhirnya menyeret ku kedalam masalah kalian juga. Tapi kenapa dengan ku tidak? bahkan hingga aku berpamitan karna waktu telah menjemput malam, menoleh saja kamu tidak, padahal aku rasa suara ku sudah lebih kencang dari suara masjid sebelah. Tapi kamu tidak perduli. Tapi ya memang kamu tidak punya kewajiban untuk memperdulikan ku. Karna aku bahkan bukan siapa-siapa untuk mu.

Tapi jika kamu tahu. Bahkan setelah kamu bersikap seperti itu, aku masih tetap rindu. Sosok kamu yang  berbeda dengan yang lain. Aku masih belum bisa jatuh cinta lagi. Bukan karna aku tidak ingin. Aku harap aku dapat jatuh cinta lagi, hidup ku hambar tanpa degup kencang dan rasa gugup yang datang tiba-tiba maupun perlahan. Tapi standart laki-laki idaman ku kini berubah, bukan lagi seperti dulu. Bukan laki laki yang begini dan begitu, punya ini punya itu, Tapi laki laki yang seperti kamu. Yaaa.. Seperti kamu. Tanpa sadar aku masih terus mencari sosok mu di antara kerumunan orang, mencari kepingan puzzel yang mirip dengan mu, tapi masih belum bisa ku temukan. Itu membuat ku sulit untuk jatuh cinta, seberapa banyak pun laki-laki baik yang mencoba mendekat, tapi mereka tidak sama. Mereka tidak seperti kamu. Mereka bukan kamu. Entah berapa lama aku baru bisa mendapatkan yang seperti kamu. Aku harap aku mampu. Karna waktu tak akan sudi menunggu. Atau setidaknya tuhan membuka hati ku. Untuk dapat menerima yang selain kamu.

Ini sudah malam. Disela waktu menulis ku ini, aku berharap ada keajaiban hingga kamu membaca tulisan ku. sadar bahwa yang aku tulis adalah kamu, dan sedikit berbelas kasih untuk memulai mengirimi ku pesan singkat, hingga aku tahu kamu baik-baiksaja dan bahagia disana. Semoga kamu baca, lalu saat kamu sholat malam, kamu sudi untuk menyebut nama ku dalam doa mu. Aku tidak minta doa yang macam macam, hanya doakan aku untuk dapat mempu menjalani hidup ku dengan tenang, tanpa mu, dan dengan orang lain, yang mirip ataupun berbeda dengan mu. Terimakasih untuk itu.

Selamat malam untuk kamu, semoga mimpi indah, semoga tuhan menjagamu dalam tidur nyenyak mu.

Dari aku yang masih tetap saja merindukan mu
Meski waktu telah lama berlalu

JANGAN PERNAH KEMBALI!!

08.03

Lucu rasanya mendengar kamu bilang "kalo kita jodoh, suatu saat nanti pasti ketemu lagi" aku bahkan tidak lagi berharap untuk bertemu dengan mu atas alasan apa pun. Setelah apa yang kita lalui itu? Setelah semua perlakuan mu pada ku itu? Omong kosong. Lebih baik kamu pergi sejauh mungkin dan jangan pernah kembali kehadapan ku dengan cara apa pun dan untuk alasan apa pun. Aku tidak sudi kamu kembali memporak porandakan lagi kehidupan ku.
Apa kamu ingat dulu saat kamu menjadi satu-satunya yang ku puja? Segala hal mampu aku lakukan untuk mu, dan tanpa berpikir dua kali aku melakukannya. Saat kamu memanggil ku untuk meminta bantuan, apa pernah aku menolaknya? Walau aku tau kalau kamu hanya datang saat kamu butuh lalu pergi begitu saja.
Apa kamu ingat seberapa banyak kamu memberikan janji yang begitu manis pada ku kalau kamu akan menjaga ku semampu mu? Cukup berdiri di balik bahu mu dan aku tidak akan terluka sedikit pun. Apa kamu ingat saat kamu bilang jika kamu suka aku, tapi bukan sekarang saatnya? Apa kamu ingat semua janji itu? Janji yang kamu buat untuk ku bahkan dihadapan orang orang terdekat ku? Kamu lupa? Kamu lupa?
Apa masih belum cukup luka bernanah yang aku pendam bertahun tahun karna mu meradang? Apa masih mau kamu tambah lagi sakitnya dengan menyiram garam harapan itu?
Kamu selalu datang seperti aku adalah orang terpenting dalam hidup mu, tapi kenyataannya, kamu selalu menggenggam tangan lain di balik bahu mu.
Kini aku telah sampai di titik jenuh ku. Aku sudah menemukan titik lelah yang membuat ku sadar bahkan muak dengan semua keadaan dan perlakuan mu. Aku jenuh hidup dalam kurungan bayang-bayang semu mu. Aku muak terus menerus menelan harapan kosong mu itu bulat bulat.
Sekarang aku sudah menyerah, aku kini sudah memutuskan untuk pergi dan mengobati luka ku yang tercipta karena mu. Dan kamu berkata jika suatu saat nanti kita akan bertemu lagi bahkan berjodoh? Setelah luka ku sembuh sempurna kamu mau memulai lagi membuat luka yang sama, dengan pisau yang sama, di tempat yang sama, dengan cara yang sama?
Aku tidak akan pernah membiarkan mu melakukannya, bahkan jika untuk mencegah luka ku karena mu itu tercipta lagi, aku harus melukai mu dengan cara yang sama, maka tanpa pikir 2 kali pun aku akan lakukan hal itu. Pasti akan aku lakukan, bukan karna dendam, namun hanya untuk melindungi diri sendiri dan membuat mu sadar bagaimana rasanya di campakan dan di abaikan.
Sekarang aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal, semoga kamu tidak melukai yang lain seperti kamu melukai ku. Dan yang terpenting JANGAN PERNAH KEMBALI.

Pertemanan Semu

08.03

Berjabat tangan saling mengenalkan diri, aku tau kini siapa kamu. Senyum manis layaknya peri, tanpa dosa tawarkan pertemanan dengan janji akan abadi.
Awalnya datang setiap saat, ada di saat ku butuh, memanggil di saat kamu perlu. Tapi selang waktu berlalu, ternyata terlihat lah siapa kamu, memanggil di saat perlu dan ketika ku panggil saat ku butuh, lebih seringnya dengan keanggunan mu itu kamu berlalu.
Sekali.. Dua kali.. Aku masih memaklumi, mungkin kamu punya keperluan lain yang harus di penuhi. Tapi semakin lama kamu semakin menjadi jadi.
Jika hanya mengacuhkan ku saat ku butuh masih dapat ku toleransi, tapi menyalahkan ku atas saran yang ku beri saat kau memintanya apa masih harus ku toleransi? Aku bukan orang yang suka bicara saat tidak di minta, aku bukan motivator yang selalu memberi saran di setiap ucapannya, aku hanya teman yang menghargai temannya, berusaha membantu saat kamu butuh, tapi yang aku dapat hanya keluhan dan penyalahan atas apa yang kamu lakukan karna saran ku, aku hanya memeberi saran, bukan berarti harus kamu lakukan, kenapa harus menyalahkan orang lain saat kamu yang berbuat kesalahan
Aku masih bersabar, tapi kamu tidak menghargai kesabaran ku, aku berusaha mengingatkan mu saat kamu salah dalam memulai langkah, atau mencegah mu berjalan lebih jauh di jalur yang salah. Bagaimana pun kamu, kamu tetap teman ku, aku perduli, sangat perduli. Tapi apa yang ku dapat untuk balasannya, aku bukan berharap ucapan terimakasih atau apa pun, tidak, tidak pernah, tapi jika aku malah di beri amarah, masih harus aku terima? Masih harus aku bersabar?
Apa seperti ini namanya teman? Apa begini cara mu memperlakukan teman mu? Aku rasa cukup aku, untuk ku cukup sampai disini, aku tetap hargai keberadaan mu dan kenangan baik kita, tapi aku tidak akan lagi kembali kepertemanan seperti dulu, aku tidak lagi akan menjadi sama seperti aku yang kamu kenal dulu. Pertemanan semu ini cukup untuk ku.

Like us on Facebook

Flickr Images