Setelah Lama Waktu Berlalu

06.59

Entah sudah berapa lama aku berhenti menuliskan tentang mu disini. setahun mungkin.
Sekarang kamu sudah mulai menapaki mimpi mu. Aku ucapkan selamat sebelumnya. Untuk keberhasilan mu mewujudkan mimpi mu.
Aku bangga. Sungguh bangga dengan semua prestasi mu. Aku yang dulu tak yakin kamu bisa, sekarang sedikit terkejut bahwa kamu mampu. Kamu memang pekerja keras, kamu benar-benar memperjuangkan keinginan mu. Aku seharusnya tahu itu, karna begitu juga cara mu dulu memperjuangkan cinta mu.

Sedang apa kamu sekarang? pasti sedang bergulat dengan tugas-tugas kampus yang menumpuk. Betapa sok tahunya aku, tapi aku hanya menebak, karna itu kebiasaan mu dulu, jika belum habis waktunya, jangan harap kamu mengerjakannya, kamu lebih suka mengerjakan tugas-tugas mu mepet dengan dateline nya. Apa kamu berubah sekarang? Aku harap iya, karna aku selalu berharap perubahan yang baik untuk mu.

Sudah hampir 2 tahun ya? hanya sekali pertemuan kita. aku tidak akan lupa, februari kemarin, saat teman-teman kita liburan. Tapi aku tidak ingat jika kamu menyapa ku. atau mungkin memang kamu tidak menyapa ku. berada 1 karpet, bahkan 1 ruangan saja nampaknya kamu enggan. kamu selalu menghindar, menjauhi ku. Apa aku punya salah tak termaafkan pada mu? atau apa? tidak bisakah kamu datang menjelaskan, dan bersikap atau sekedar santai dengan ku, seperti yang lainnya. tapi tidak sama sekali. kamu terus saja berlalu pergi.

Aku lihat kamu bercanda dengannya. iya dia, yang dulu kamu perjuangkan mati-matian, yang kamu rela berurusan dengan kekasihnya hanya untuk berteman dengannya, dan akhirnya menyeret ku kedalam masalah kalian juga. Tapi kenapa dengan ku tidak? bahkan hingga aku berpamitan karna waktu telah menjemput malam, menoleh saja kamu tidak, padahal aku rasa suara ku sudah lebih kencang dari suara masjid sebelah. Tapi kamu tidak perduli. Tapi ya memang kamu tidak punya kewajiban untuk memperdulikan ku. Karna aku bahkan bukan siapa-siapa untuk mu.

Tapi jika kamu tahu. Bahkan setelah kamu bersikap seperti itu, aku masih tetap rindu. Sosok kamu yang  berbeda dengan yang lain. Aku masih belum bisa jatuh cinta lagi. Bukan karna aku tidak ingin. Aku harap aku dapat jatuh cinta lagi, hidup ku hambar tanpa degup kencang dan rasa gugup yang datang tiba-tiba maupun perlahan. Tapi standart laki-laki idaman ku kini berubah, bukan lagi seperti dulu. Bukan laki laki yang begini dan begitu, punya ini punya itu, Tapi laki laki yang seperti kamu. Yaaa.. Seperti kamu. Tanpa sadar aku masih terus mencari sosok mu di antara kerumunan orang, mencari kepingan puzzel yang mirip dengan mu, tapi masih belum bisa ku temukan. Itu membuat ku sulit untuk jatuh cinta, seberapa banyak pun laki-laki baik yang mencoba mendekat, tapi mereka tidak sama. Mereka tidak seperti kamu. Mereka bukan kamu. Entah berapa lama aku baru bisa mendapatkan yang seperti kamu. Aku harap aku mampu. Karna waktu tak akan sudi menunggu. Atau setidaknya tuhan membuka hati ku. Untuk dapat menerima yang selain kamu.

Ini sudah malam. Disela waktu menulis ku ini, aku berharap ada keajaiban hingga kamu membaca tulisan ku. sadar bahwa yang aku tulis adalah kamu, dan sedikit berbelas kasih untuk memulai mengirimi ku pesan singkat, hingga aku tahu kamu baik-baiksaja dan bahagia disana. Semoga kamu baca, lalu saat kamu sholat malam, kamu sudi untuk menyebut nama ku dalam doa mu. Aku tidak minta doa yang macam macam, hanya doakan aku untuk dapat mempu menjalani hidup ku dengan tenang, tanpa mu, dan dengan orang lain, yang mirip ataupun berbeda dengan mu. Terimakasih untuk itu.

Selamat malam untuk kamu, semoga mimpi indah, semoga tuhan menjagamu dalam tidur nyenyak mu.

Dari aku yang masih tetap saja merindukan mu
Meski waktu telah lama berlalu

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images