Hey kamu!! Kenapa sih gak pernah sadar? Kapan mau sadar nya coba?
Aku kembali lagi buat kamu!
Mungkin aku telat, tapi paling enggak aku mencoba. Kapan kamu mau sadar kalau aku gelisah setiap hari saat nunggu kabar dari kamu, berharap biarpun cuma sebentar kamu memperhatikan aku, berharap kalau getaran atau suara dering di handphone ku itu berasal dari kamu..
Kamu harusnya tau, aku nunggu kamu. Aku menunggu kamu memulai lebih dulu, karna akau masih belum bisa melepas persepsiku kalau pria harus mulai lebih dulu. Aku masih terlalu malu dan sungkan saat harus memulai lebih dulu.
Aku cuma bisa berharap kamu tau. Tau gimana rasanya jadi aku yang cuma bisa nunggu kamu, berharap bisa bertegur sapa, bercanda, bertengkar. Aku menunggu untuk bisa mengucap rindu dengan bebas, berkeluh kesah, bermanja-manja, diperlakukan lebih istimewa
Aku membayangkan bagaimana bahagianya mereka? Mereka yang bisa bertegur sapa, bercanda, bertengkar, bermanja dengan bebas, mereka yang kamu perlakukan secara istimewa
Aku mau seperti itu!! Aku mau kamu juga kembali sepertiku..
Entah harus dengan cara apa aku meyakinkan mu
Aku berusaha menjadi baik
Aku berusaha menjadi pantas
Aku berusaha untuk menjadi yang kamu inginkan kembali
Aku berusaha memulihkan mu
Aku berusaha mengobati luka hati mu
Aku berusaha memperbaiki masa lalu
Masa lalu yang tergores luka dalam yang tak terlupakan itu
Aku tidak bisa kembali kemasa lalu dan merubah semuanya. Karna itu aku berusaha untuk membuatmu percaya jika aku ingin mengembalikan kita seperti semula
Maaf, untuk waktu yang telah kubuang sia-sia. Maaf, jika kesia-siaan itu membuat mu terluka
Beri aku.. Beri aku kesempatan kedua
Dan aku akan buktikan
Aku mampu membuat mu bahagia.
Beri aku kesempatan untuk kembali menjadi tuan dihati mu.
Aku memang tak sesempurna mereka yang lain, yang juga berusaha menjadi sang pemenang hati mu
Aku hanya seorang sederhana yang memilika hati yang sederhana pula
Tapi sederhana ku bukan suatu batas untuk perasaan ku padamu
Karna cinta itu sederhana, sesederhana senyum yang terlukis saat menerima sapaan hangat mu dipagi atau di malam-malam ku. Sederhana itu menjadi cinta. Dan cinta menjadikan kita sempurna.
Huhhhh
Aku tidak bisa lagi mengerti diriku sediri
Kenapa? Kenapa aku selalu saja jatuh di hati yang salah?
Terlalu bodoh kah? Tidak. Aku lebih dari itu. Orang bodoh sekalipun tidak akan membiarkan dirinya jatuh dilubang yang sama berulang kali.
Dan aku. Aku kembali menjatuhkan hatiku ke tempat yang salah. Dia memang berbeda, dia bukan orang pertama yang membuat aku jatuh cinta. Tapi dia yang mampu membuat ku tersenyum meski hatiku diliputi kejengkelan padanya.
Dia masa lalu yang terlewatkan. Dia yang hadir hanya sedikit terlambat dari seseorang yang berhasil menaklukan hatiku. Takluk? Bisakah orang itu disebut menaklukan jika pada kenyataan yang tak kusadari aku menyukai dia yang datangnya terlambat? Dia yang memenuhi semua yang ingin ku miliki, perhatian, pengertian, perlindungan. Dia yang hadirnya nyata untuk ku.
Iya. Itu dimasa lalu. Itu dulu, sebelum aku memaksanya menjauh dengan bertahan mencintai orang itu. Bertahan dengan harapan bahwa seseorang yang kuharapkan dapat menyadari kehadiran ku. Memaksanya pergi bukan karna aku tidak menyukainya. "AKU SUKA DIA!!". hanya aku birpikir jika membuatnya pergi, aku tidak akan melukainya dikemudian hari karna perasaan ku yang masih terpendam pada orang itu.
Sekarang. Sekarang aku tak lagi menginginkan orang itu, orang itu tidak lagi spesial untuk ku. Dan aku. Aku menginginkan Dia. Iya, dia yang datang terlambat tapi mampu membuatku tersenyum saat sekilas mengingatnya meski hati ku sedang tak karuan. Aku ingin Dia yang dulu kembali lagi. Apa aku jahat? Apa perasaan ini hanya pelampiasan karna kekecewaan ku? Tidak. Aku tidak kecewa, karna aku sudah mengikhlaskan semuanya. Tapi tanpa sadar aku mengingatnya saat tanpa kurencanakan aku kembali berhubungan dengannya. Ada rasa yang sudah ku kenal, rasa yang dulu hadir dihatiku saat aku menjatuhkan hatiku pada orang itu.
Aku tersiksa dengan perasaan seperti ini. Harus kah aku jujur dan memberitahunya apa yang kurasakan? Apa dia akan mengerti dan terima? Apa dia tidak akan berpikir jika aku hanya mempermainkannya? Aku menjadikannya pelampiasan? Aku datang terlalu terlambat? Ingin rasanya aku jawab dan menjelaskan itu semua. Tapi apa yang dapat ku lakukan saat aku memberitahunya tentang ini? Aku tidak dapat merubah perasaan seseorang.
Mungkin aku harus menunggu. Menunggu sampai perasaannya padaku dulu terulang.
Ya aku mengerti betapa sulit untuk kembali
Dan mempercayai penipu ini sekali lagi
Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadri
Setelah berlayar pergi
Itu kamu
Ya aku wanita yang seharusnya lebih perasa
Tapi malah aku mencabik
lukai kau yang baik
buat hati mu sakit
Meski malu untuk akui
Aku mau kau kembali
Pemeran utama hati
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadari
Setelah berlayar pergi
Pemicu detak jantung ini
Baru kini ku sadari
Setelah berlayar pergi
Itu kamu
Duduk di sudut ruangan, didekat jendela, bermain dengan cahaya matahari yang menembus kaca-kaca bening, memantulkannya dengan kaca keorang-orang yang ada disudut lain ruangan itu, tertawa melihat ekspresi wajah mereka yang tidak terduga
Saat-saat bahagia. Bahagia yang selalu ingin aku nikmati seutuhnya. Bahagia yang bukan hanya milik ku sendiri, tapi juga milik sekitar ku. Bahagia yang tercipta dari semua tawa. Tawa yang diselingi air mata. Bukan air mata duka, tapi air mata yang tak sanggup ditahan karna rasa bahagia yang teramat sangat.
Jika dapat ku hentikan waktu, atau setidaknya ku pertahankan semua rasa dan momen ini hingga hayat ku.
Akan ku pertahankan semua itu dengan segala pengorbanan yang ku mampu.
Sepi..
Aku sudah terlalu terbiasa dengan rasa itu
Menikmati rasa sendiri, menikmati ketenangan.. keheningan.. aku menikmati setiap suara jarum jam yang berputar tiap detiknya, aku suka merasakan semua kemewahan yang dimanjakan sepi pada ku
Lalu ada kamu...
Aku kehilangan semua kemewahan itu, aku kehilangan sepi ku, aku kehilangan tenang ku, aku kehilangan suara jarum jam yang menjadi melodi harmonis yang menenangkan ku
Semua berganti menjadi suara mu, senyum mu, sapaan hangat mu, tawa mu, celoteh mu, keisengan mu, kejailan mu, gangguan mu
Semua berganti menjadi serba kamu
Tapi aku tidak mengerti kenapa?
Kenapa aku bisa menerima perubahan itu, perubahan yang selalu aku benci sejak dulu, bahkan kenapa aku bisa terbiasa dengan itu? kenapa aku seakan menikmatinya?
Sekarang kamu tidak disini
Sepi itu kembali, sunyi itu kembali, suara jarum jam itu kembali.
Tapi semuanya terasa berbeda, rasa sepi ini, sunyi ini, suara jam kali ini.. semuanya terasa berbeda, bukan hanya sepi, tapi dingin. Kosong. Rasa sepi yang dulu kini tak lagi sama, aku benci sepi seperti ini, aku benci suara jarum jam yang seperti ini. Dalam sepi ini, suara ini, seakan ada sesuatu yang perlahan mengendap dan membunuh ku.
Entah apa, aku tidak tahu. Tapi yang jelas, aku takut. Aku takut dengan semua rasa dan suara ini. Aku takut.
Ditengah rasa takut ini, perlahan memori ku memutar semua tentang mu, aku memikirkan tentang kamu, perlahan rasa takut itu terusir, terganti pikiran yang melambung jauh melewati semuanya menuju kamu, aku tenggelam dalam pikiran ku, ada rasa hangat yang berdesir dihati ku saat terbayang senyum mu.
Tapi rasa itu tidak bertahan lama, saat hati ku mulai memanggil mu, menginginkan kamu ada di dekat ku. Perasaan apa ini? Mungkin kah ini rindu? Apa benar aku merindukan kamu? Tuhan.. apa benar aku merindukan dia? Jika benar ini rindu, jika memang rasa takut ini tercipta karna rindu, tolong tuhan. Hapuskan rindu ini, aku tak akan mampu menahannya, mungkin rindu itu dapat ku pendam, tapi tidak bagi rasa takut dan gelisah yang hadir disaat aku benar-benar sendiri, aku tidak mampu menjamahnya. Selamanya aku tidak akan mampu. ku mohon tuhan, ku tidak ingin tarus terjebak dalam rasa seperti ini.
Kembalikan lagi sepi ku seperti dulu
kembalikan lagi melodi ketenangan ku seperti sebelumnya.
Jangan biarkan perasaan yang dulu akrab dengan ku, sekarang menjadi rasa yang mengerikan bagi ku
Ku mohon tuhan. Kembalikan lagi hati ku seperti dulu.
Dulu, setiap saat aku selalu saja mengeluh tentang mu
Aku merasa itu salah, aku merasa perasaan itu bukan rasa yang sepatutnya ku miliki, yang harusnya ku buang jauh jauh
Aku merasa bukan aku yang seharusnya memiliki perasaan itu terhadapnya
Tapi itu dulu...
Sekarang berbeda, kini aku tak lagi sama, aku tak lagi mengeluhkannya
Bukan karna perasaan itu, tingkah itu, atau bahkan dia yang menghilang atau berubah.
Semua perasaan itu, semua tingkah itu, semua senyum itu, segala hal tentang dia masih sama. Tapi aku yang berbeda.
Kini aku tersadar, kini aku belajar memahami jika apa yang terjadi pada ku adalah karna kehendak-Nya.
Aku sadar dan berusaha ikhlas menerima bahwa semua yang terjadi karna kehendak tuhan itu adalah berkah, sekalipun sakit dan musibah yang ku dapatkan, karna itu semua adalah cara-Nya untuk menyayangi ku, untuk menunjukan cintanya pada ku.
Kini aku bersyukur, aku bersyukur karna tuhan mempertemukan ku dengannya
Karna tuhan menghadirkan semua rasa dengan segala bentuknya di hati ku
Karna itu semua aku merasakan kehidupan, karna semua rasa itu aku merasa tetap menjadi manusia normal
"Ya allah, aku bersyukur kepada-Mu atas begitu banyaknya rahmat mu untuk ku, begitu indah kasih sayang mu kurasakan, bukan hanya untuk nikmat bahagia yang aku rasakan, tapi untuk setiap rasa sekecil apa pun itu, atau sesakit apa pun itu. Ya allah, aku kini tak perduli, apakah dia akan tau tentang rasa ini atau tidak? akan kah dia membalas rasa ini atau tidak? karna rasa ini adalah pemberian mu, dan aku ikhlas dan bersyukur untuk itu, kau datangkan rasa ini tanpa alasan, aku juga tak kuasa menolaknya. Ya allah dan satu hal yang sangat aku syukuri untuk ini, aku sangat Bersyukur Untuknya, aku bersyukur untuk dia yang kau hadirkan di hidupku, karna kehadirannya aku banyak belajar, bahkan karna dia aku jadi lebih mengenal mu, terimakasih ya allah, terimakasih."
Seandainya dinding-dinding di kanan kiri ku dapat bicara
Seandainya langit-langi kamar ku dapat bercerita
Mungkin mereka telah berucap pada setiap orang yang masuk ke kamar ku, tentang tangis yang ku urai setiap aku mengingatnya
Andaikan bantal dan boneka-boneka yang menampung setiap tetes air mata ku dapat bergerak
mungkin mereka telah menampar wajah ku, karna kebodohan yang terus saja aku tangisi.
Bodoh? apa benar aku bodoh?
Apa mencintai seseorang itu bodoh?
Apa jatuh cinta ini salah?
Iya. aku mungkin bodoh, aku salah.
Aku mencintai orang yang salah, aku mencintai dia yang tidak lagi sendiri, dia yang kini dimiliki orang lain.
Tapi siapa pun tidak bisa memilih pada siapa dia akan jatuh cinta
Seandainya bisa, mungkin si cantik akan bersama si tampan, si populer dengan si terkenal, si pintar dengan si cerdas, si jelek dengan si jelek, si bodoh dengan si tolol. Dan begitu seterusnya
Seandainya seseorang dapat memilih kepada siapa dia akan jatuh cinta, maka tidak akan ada keseimbangan di dunia.
Tapi aku tetap tak bisa menghilangkan pertanyaan itu, pertanyaan yang ku buat untuk menutupi rasa kecewa ku karna dia telah dimiliki orang lain, padahal aku jauh lebih dulu mengenalnya, aku jauh lebih dulu dekat denganya, bersamanya, bercanda, bertengkar, aku jauh lebih dulu melakukan segala hal bersamanya
Tapi kenapa harus orang lain yang sekarang ada disisinya? kenapa harus orang lain yang dia cinta? kenapa bukan aku? kenapa bukan aku?
Sandainya aku bisa...
Akan aku ulang waktu, akan aku kembalikan kamu seperti dulu
Akan aku jaga kamu agar tak siapa pun mengisi hati mu kecuali aku
Seandainya aku bisa...
Mencintai mu dengan terbuka
Tanpa dia diantara kita
Seandainya aku bisa...
Bisa merebut hati mu tanpa melukai kamu dan dia
Seandainya aku bisa...
Aku ingin menghilangkan segala luka yang ada di antara Aku. Kamu. dan Dia.
Sendok....
Apa yang kalian pikirin waktu denger kata ini?
Alat buat makan? buat ngambil sesuatu? atau buat ngaduk sesuatu?
Ya. Itu semua kegunaan sendok.
Tapi dilain sisi sendok juga punya makna lain untuk beberapa orang
contohnya buat orang-orang yang lagi jatuh cinta, tapi Gak Bisa atau Belum Bisa ngungkapinnya.
Sendok dijadiin perumpamaan buat si-Dia-nya yang lagi di harapin, terus nunjukin harapan, tapi tiba-tiba harapnnya ilang gitu aja, tiba-tiba baik terus cuek lagi gitu aja. ya indikasinya sih mungkin sebenernya kamu dijadiin layangan, ditarik diulur... ditarik diulur..ya gitu-gitu aja terus.
Bagi penganut perumpamaan ini, Kalo si-Dia-nya udah kayak gitu pasti bilangnya "Sendok banget sih nih cowo!!" atau "Sendok banget sih nih cewe!!".
Salah satu kegunaan sendok yang disebutin diatas tadi kan salah satunya ngaduk-ngaduk. nah Sendok disini juga gunanya ngaduk-ngaduk. kalo sendok dalam arti sebenernya buat ngaduk sayur, teh, kopi, atau yang lainnya. Tapi sendok yang berupa cowo atau cewe yang kamu taksir ini ada buat ngaduk-ngaduk hati kamu. Nyampur dan ngaduk semua perasaan yang kamu kenal jadi satu, dari mulai seneng karna dia yang tiba-tiba SMS atau Telpon kamu, Sedih dan kesel karna sebenernya dia ngehubungin kamu cuma buat cerita tentang orang yang dia suka, atau Gemes waktu dia mulai ngeledek atau ngajak bercanda.
Kalo udah gitu, semua jadi serba salah, mau protes, kamu bukan siapa-siapanya dia, akhirnya kamu tinggal ngoceh sendiri, curhat ketemen, atau yaaa paling seringnya sih dipendem sendiri aja sampe kalo udah terlampau penuh mendemnya, keluar lewat air mata.
Sebenernya sih itu bukan salah nya Dia bikin hati kamu campur aduk, Dia kan gak tau apa yang kamu rasain
Jadi kalo kamu gak mau ngerasain di capur aduk gitu perasaannya, lebih baik kamu bilang apa yang kamu rasain dan kamu mau, kalo reaksi dia negatif berarti itu udah jadi jalan buat kamu untuk pergi menjauh. kalo positif ya berarti itu juga jalan buat kamu buat lebih deket sama dia.
Tapi kalo kamu masih gk mau ngungkapin perasaan kamu, ya selamat menikmati perasaan campur aduk itu
Selamat bergalau ria....
Dibuai angan itu menyenangkan, tapi terlalu lama di buai angan tak terwujudkan itu menjenuhkan, mengharapkan kamu tau dan membalas itu seakan mustahil, berhayal menjadi pusat perhatian mu itu menyedihkan. Entah kenapa aku mulai lelah, aku lelah menjadikan mu rutinitas ku, aku lelah menjalani hari ku yang terpaku pada mu.
Gak seorang pun yang pengen ngerasa sakit hati kan? Tapi mau gimana kalo secara gak langsung kita yang udah ngerusak dan nyakitin hati kita sendiri ?
Maksudnya? Kok bisa?Sekarang, apa sih penyebabnya kita ngerasa sakit hati ? Ada banyak alasannya, macem-macem tergantung masalahnya, tapi diantara berbagai alasan itu yang paling sering melanda adalah :
- Karna cinta gak berbalas
Cinta yang tumbuh di hati kita untuk seseorang, terus kita gak bisa menyampaikan itu karna seseorang itu sahabat baik kita, atau pacarnya sahabat kita, atau dia udah punya orang lain, atau bahkan karna kita dan dia bukan siapa-siapa, gak kenal, kita tau dia karna papasan, terus penasaran, cari info, jadi kagum, jadi suka , terus jatuh cinta. Apa pun itu alasannya, kalo emang cinta yang ada itu cuma di simpen buat hati sendiri, lama-lama makan hati bukan? Terus mesti ngapain? bilang sama dia? itu kan gak mungkin?
Apa yang bikin gak mungkin? Karna kamu cewe? atau karna alasan-alasan di atas? Terus gimana cinta kamu mau dibalas? kayak kamu ngirim surat, kalo gak ada nama pengirimnya, apa lagi gak ada isinya, cuma tanda senyum aja, gimana suratnya mau dibales? jangan ngarep dia jadi paranormal atau pesulap yang bisa tau isi hati kamu, (sukur-sukur kalo beneran bisa), karna peluang kejadian itu 1000 : 1 atau bahkan lebih, jadi cuma untung-untungan aja. Tapi kalo dia gak terima aku? terus menjauh gimana?. Ini yang paling ditakuti, TAPI gimana kamu mau tau kalo dia gak nerima kalo gak dicoba? mau terus terusan kalah sebelum perang, dicoaba aja dulu, kalo gak dicoba kita gak akan tau. Tapi dia udah aku kasih kode tapi masih gak peka. Kamu gak bisa berharap dia peka, karna sekali lagi, dia bukan paranormal. Setiap orang punya tingkat kepekaan yang beda-beda, ada yang ke Ge-eRan/Peka kelewatan sampe terjadi yang namanya fenomena PHP(Pemberi Harapan Palsu), ada juga yang gak peka-peka /cuek nya kelewatan, sampe gak sadar udah 1000 kode mungkin kamu juruskan ke dia, dan pada akhirnya kamu disalip sama orang baru yang lebih berani ngungkapin perasaannya, dan kamu berakhir di kamar sambil berderai air mata.
- Terlanjur Cinta
Jadi pada inti yang sebenarnya, kamu sering sakit hati karna diri kamu sendiri yang terlalu takut, terlalu cinta, dan mungkin terlalu peduli sama dia dan kurang perduli sama diri kamu sendiri, mulai sekarang coba deh lebih perduliin diri kamu sendiri, Takut dibilang egois? pada dasarnya egois itu perlu, karna akan repot banget kalo kamu selalu mentingin orang lain dan menerbelakangi diri kamu, kamu bisa ketinggalan terus sama orang lain, egois itu gapapakok kalo masih dalam batas yang wajar, selama kamu masih bisa mengendalikan mana yang harus kamu dahului untuk diri kamu dan mana yang orang lain, egois itu sah-sah aja kok. Jadi coba untuk lebih berani dan lebih bijak memilih prioritas kamu, supaya gak sakit hati sendiri ^_^
Satu hal kecil yang ku tandai dalam masa ku mencinta mu adalah SAKIT
SAKIT rasanya mencintai tanpa balas mu
Tapi apa yang bisa ku harap jika kamu bahkan tak tau bagaimana perasaan ku
Sekeras apa pun ku teriakan nama mu, kamu tidak akan pernah sadar jika ada getaran rasa dalam setiap huruf nya
Sebesar apa pun perasaan ku untuk mu
Betapa besarnya harap ku untuk kau sambut
Sesempurna apa pun cinta ini terlahir untuk mu
Jika di bandingkan dengan dia yang bersama mu kini
Tak akan pernah cukup
Dia yang berani mengungkap kan perasaan nya pada mu
Meski perasaan nya hanya sebesar bulir padi
Pasti akan jauh lebih berharga
Karna kau dapat dengan nyata mengetahui dan menyambutnya
Berbanding terbalik dengan ku yang hanya berani mencintai mu dalam diam
Sebesar apa pun rasa itu
Tak akan pernah kau ketahui apa lagi kau sambut
Karna rasa itu hanya ku ketahui sendiri
Hanya ku pendam dalam hati
Hingga akhirnya aku sakit sendiri
Kamu tau mata ini berbinar saat aku melihat gelak tawa saat kita bercanda
Mungkin kamu gak sadar aku melihat selengkung pelangi dimata mu saat berkisah tentang hidup mu
Semua yang kamu tau apa yang aku katakan sebagai respon cerita mu itu
Seperti motivator menceramahi audiance nya
Namun yang aku rasakan, aku melakukan semuanya atas nama rasa
Rasa berupa degup kencang ketika kepala mu begitu dekat dengan pundakku saat duduk berdua
Rasa berwujud gugup saat kamu dengan antusias mengajak ku berbicara untuk bercerita
Dan rasa berbalut cemburu ketika kamu dekat tapi bukan dengan ku
Kadang sepasang lelaki dan perempuan lupa bahwa mereka hanya sekedar teman. Tidak lebih !!
Yang lebih hanya rasa diantara mereka
Kadang juga dalam sebuah pertemanan dua manusia saling memiliki rasa dan saling menyangkal pula itu cinta
Seperti yang aku rasakan kepada mu
Jika tidak. Mengapa seorang teman bisa secemburu ini seperti aku kepada mu?
Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan aku?
Teman antara sebuah hal indah yang bisa mendekatkan aku dengan kamu
Atau hanya sebuah omong kosong
Yang menjadi penghalang bersatunya hati kamu dengan hati aku
1000 tahun aku akan menunggu.
Credit by : Soundcloud(oka-1000 tahun aku akan menunggu)
Hey kamu!! apa kamu tau bagaimana sulitnya melupakan seseorang? Apa kamu bisa menjelaskan kenapa aku bisa tiba-tiba tersenyum saat mengingat mu? Apa kamu tau kenapa rasanya ada sesuatu yang ingin melompat dari dalam hati ku saat bercengkrama dengan mu? Apa kamu tau kenapa ada semangat yang muncul saat aku melihat senyum bahagia mu sewaktu aku mulai jenuh menjalani hari ku yang statis?
Setiap potongan itu memperlihatkan wajah kita dengan berbagai ekspresi dan dalam berbagai waktu juga keadaan, kamu yang tersenyum lembut, cemberut, tertawa lepas, sedih, dan sama halnya juga dengan ku, kita terekam dalam satu frame yang sama. Frame penuh makna yang membingkai setiap kenangan kita menjadi lebih indah.
Awalnya semua ingatan itu membangkitkan lagi rasa bahagia ku akan kamu yang lama tak pernah lagi ku rasakan, tapi saat setiap potongan itu menampakan kamu yang tertawa, bercanda, dan bahagia bersama orang lain dan aku yang hanya dapat menatap mu dengan tatapan iri dari kejauhan atau dari balik punggung lebar mu, yang dari setiap saat itu, kamu tidak pernah menyadari kehadiran ku.
Tanpa disadari waktu berlalu begitu cepat, membayangkan mu dengan semua cerita dan kenangan kita, juga luka yang tak kunjung mengering di hati ku, membuat aku tak sadar sudah berapa lama aku menunggu? sehari? dua hari? seminggu? sebulan? setahun? berapa lama? mungkin lebih dari yang ku sadari sekarang, karna jika logika ku bekerja dengan benar, saat ku urutkan semua dari awal hingga kini, bukan sehari, seminggu, sebulan, setahun, tapi sudah bertahun-tahun lamanya aku seperti ini.
Bertahun-tahun lamanya aku menunggu, berharap dengan sendirinya kamu sadar dan mulai memandangku. Tapi sayangnya harap ku hanya sia-sia. Kamu tidak pernah sadar atau ingin menyadarinya. Lalu apa arti hadir ku? apa arti penantian ku? apa artinya aku menunggu, jika kamu hanya harap tak terwujud bagiku.
Ini untuk yang kesekian kali aku terjaga di malam-malam ku
Aku hanya butuh istirahat
Aku lelah karna di setiap hari ku hanya ada kamu
Dan apa kamu harus hadir juga di mimpi ku?
Apa kamu harus juga merusak malam-malam ku
Karna kamu mimpi dan nyata ku menjadi sama
Sama-sama menyakitkan
Di alam nyata, kamu tidak hidup untuk bersama ku
Dan di dalam mimpi, kamu bahkan hadir bersamanya, mengolok ku dengan canda tawa kemesraan kalian
Apa salah ku?
Hingga mimpi ku sendiri pun tak berpihak pada ku
Aku kehilangan ingin ku untuk kembali tidur
Aku takut bertemu lagi dengan mu dan dia disana
Lalu dengan apa aku harus mengisi malam ku ini?
Apa harus ku isi dengan derai air mata lagi?
Seperti siang ku yang ku habiskan dengan meratapi mu
dan air mata yang jatuh secara sembunyi-sembunyi
ku rasa ini cukup, aku tak mau lagi, tak mau lagi.
Aku dan kamu, entah bagaimana kini tercipta jarak di antara kita. jarak yang terlihat begitu dekat, tapi ternyata begitu jauh, jarak yang mungkin meski ku habiskan sisa umur ku untuk menempuhnya, aku tak akan pernah sampai di sisi mu. Dari sini aku selalu membayangkan mu disana, tak lelah aku berpikir tentang keadaan mu saat ini, tapi apa disana kamu juga sama? apa kamu juga memikirkan aku? tanpa dia yang menyelinap diantaranya?
Aku masih disini
Masih menatap langit yang sama
Masih terdiam di tempat yang sama
Masih membisu dari masa kemasa
Aku masih menunggu
Menunggu bersama bintang yang menemani bulan
Hingga cahayanya meredup tertutup oleh matahari
Dan berharap jika kau dan aku bisa menjadi abadi
Ku nyalakan sebuah lilin
Dengan cahayanya yang kecil
Tapi mampu menerangi hati Ku yang gelap karna kehilangan cahaya mu
Cahaya yang dulu berpendar bersama ku dan hanya untuk ku
Aku masih disini
Setia menunggu mu hingga kembali
Masih berharap jika akan kau palingkan wajah mi pada ku
Lalu berlari dan menghampiri ku
Mendekap ku dengan lembut namun pasti
Berbisik lirih bagai angin yang menggoyangkan daun
Berjanji kau tak akan lagi pergi
Kau akan menemani ku bahkan sampai waktu tak mengizinkannya lagi
Aku gak tau sejak kapan kita mulai akrab, jujur, aku bukan orang yang mudah akrab dengan orang lain apalagi itu cowok, tapi kamu, kamu beda, dalam waktu singkat kita mulai akrab, walaupun gak sedekat aku dengan teman cewek yang lain. Aku juga gak tau sejak kapan tepatnya anak-anak dikelas mulai meledek dan menjodoh-jodohkan kita, aku tau itu cuma bercanda, tapi candaan mereka cukup mampu untuk membuat pipi ku merah karna malu.
Entah sejak kapan pandangan kita mulai sering bertemu, sering kali aku menangkap mu yang sedang memperhatikan ku, lalu tersenyum manis saat aku menoleh ke arah mu. Pelan tapi pasti komunikasi kita mulai berjalan lancar, baik secara langsung dan juga secara pesan teks. Darimana kamu dapat nomer handphone ku? aku gak tau, tapi mulai saat itu kamu sering SMS aku, yang mulai dari sekedar bertanya PR, curhat pribadi, sampai kamu yang mulai menanyakan hal-hal yang gak sewajarnya seorang teman biasa tanyakan kepada temannya.
Awalnya hanya bilang "Ehh ngomong-ngomong lo udah makan?" berlanjut sampai "Makan dong, nanti sakit lagi" "Udah mau tidur ya?" "good night, mimpi indah" dan yang sejenisnya, awalnya aku menanggapi itu semua biasa aja, gak berpikiran ada rasa apa-apa, tapi lama-kelamaan saat satu hari kamu gak SMS aku, atau kamu SMS dengan kata-kata yang seadanya aku ngerasa ada yang hilang, ada yang kurang, aku terus nunggu SMS dari kamu, aku cuma bisa nunggu karna terlalu malu untuk memulai percakapan lewat SMS lebih dulu.
Perasaan aneh yang mulai menghantui ku membuat ku nggak nyaman, aku mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada diri ku? apa ini yang namanya cinta? cinta seperti apa ini sebenarnya? cinta monyet atau apa? aku gak ngeri.
Disekolahku di adakan moving class, sejak moving class itu aku gak lagi satu kelas sama kamu, sejak saat itu kita makin jarang ketemu karna letak kelas kita yang berjauhan, yang makin memperparah komunikasi kita, aku makin jarang ngomong sama kamu, dan kamu juga udah hampir gak pernah SMS aku. Seandainya kamu tau, kalau kebiasaan baru yang berjalan singkat itu membuat ku candu, kebiasaan itu membuat ku menunggu berjam-jam hanya untuk satu SMS dari kamu yang walau hanya kata Terimakasih atau Maaf, kata-kata itu bisa membuat ku sangat berbunga.
Waktu terus berlalu, sampai aku tau, kalau sudah ada orang lain yang menjadi teman dekat mu, teman yang satu kelas dengan mu, teman mu yang juga sahabat dekat ku, aku gak tau apa yang udah kamu dan dia jalani, tapi dari cerita dan kedeketan kalian, aku tau kamu gak lagi untuk aku.
Aneh ya
Kamu udah gak lagi ada disini
Kamu gak lagi ada di deket aku
Disamping aku
Sama aku
Tapi kenapa sulit banget rasanya ngapus kamu dari hidup aku?
Aku ketemu sama banyak banget orang yang lebih baik dari kamu
Orang yang lebih terbuka hatinya dari kamu
Orang yang sempat untuk beberapa saat membuat aku lupa sama kamu
Tapi kenapa selalu kamu yang kembali?
Kamu yang selalu aku inget
Kamu yang selalu mampir di pikiran aku saat aku sendiri
Kamu yang jadi hiburan buat aku saat pikiran ku penuh sama hal-hal yang bikin penat
Sekarang secara nyata kamu kembali
Secara nyata di setiap saat aku hampir selalu liat kamu senyum
Tapi apa kamu nyata bagi ku?
Apa kamu nyata hadir untuk aku?
Aku takut ini hanya fatamorgana
Kamu terlihat nyata tapi sebenarnya fana
Kamu terlihat saat aku tersesaat di perasaan ku sendiri
Dan kamu hadir sebagai hayalan yang sangat aku inginkan dan rindukan
Tapi bagaimana pun kamu terlihat nyata di mata ku
Kamu tetap hanya hayalan yang semu, maya, gak nyata
Yang walaupun aku berjalan 1000 mil mendekati kamu
Aku gak akan pernah sampai bahkan walau hanya di tepi
tapi beberapa hari ini, aku melihat seseorang
"enggak Nda, pokonya aku akan ikutin kamu, aku gak mau sampe ada anak lain yang gangguin kamu, karna cuma aku yang boleh gangguin dan bikin kamu nangis, yang lain gak boleh "
"Aku Radit, kamu bisa pangil aku apa aja, Adit, Radit, Idit, atau apa aja asal jangan Mas atau Abang, nanti dikira aku mas-mas tukang ojek atau abang-abang tukang bakso lagi, hihi"
"hihihi bisa aja bercandanya, ehh maaf tapi kamu kenal sama aku?". karna aku masih memikirkan surat dibotol itu, aku jadi tidak sadar kalau sang penulis surat itu, teman masa lalu ku itu sekarang berdir di depan ku.
"emmm enggak sih, tapi udah beberapa hari ini aku sering liat kamu disini sendirian, mangkanya aku sekarang nyamperin kamu, aku pikir kamu lagi nyari sesuatu, boleh aku tau kamu lagi nyari apa? Nama kamu siapa? "
"ahh.. ohh.. ini aku lagi iseng aja, dulu aku tinggal disini, gak begitu lama sih cuma beberapa tahun, terus aku pindah, aku lagi kangen aja sama pantai ini kebeneran aku lagi liburan, mangkanya aku kesini, gak lagi nyari apa-apa kok, ohh ya nama aku Amanda.. "
"ohh Amanda, aku bisa panggil apa nih? Terus itu yang kamu pegang apaan? "
"panggil apa aja, Manda, Anda, atau apa aja, asal jangan Mba, tar dikira mba-mba jamu hihi.. ohh ini cuma surat botol aja, ada orang yang nganyutin ini di laut terus kebawa ombak sampe kedeket aku, mangkanya aku ambil" saat menjawab pertanyaan Adit itu, aku mulai sadar
"ehh tunggu dulu, tadi kamu bilang nama kamu siapa? Radit? Adit?, nama kamu beneran Radit? Apa kepanjangannya Raditya? Kalo gitu apa bener kamu yang nulis surat botol ini? Apa kamu masih inget sama aku dit? ". aku bertanya dengan bertubi-tibi
"iya, nama aku Radit, lengkapnya Raditya, aku emang yang nulis surat itu. Dan kalo gitu berarti apa bener kamu Anda? Bener kamu Anda temen masa kecil aku? ". Adit jawab pertanyaan aku dengan sabar dan balas bertanya
"iya Dit, ini aku, aku Anda temen kamu, ya ampun Adit aku udah lama banget gak ketemu kamu, aku kangen banget sama kamu, kamu sekarang beda banget". aku jawab pertanyaan adit sambil menghambur kepelukannya, karna begitu bahagiannya aku setengah menangis, aku peluk dia erat, sepeti tidak akan lagi mau melepasnya
"hahaha ya ampun Nda, kamu tuh masih aja cengeng sih, buat apa kamu lama-lama di luar negeri kalo gak ada perubahannya, kamu juga berubah Nda, kamu jadi jauh lebih cantik dari sebelumnya, makan apa sih di Belanda bisa jadi begini? ". Adit balas memeluku sambil menggodaku dengan ejekanya
"bodo ahh, diluar negeri tuh banyak orang cengeng, bukan aku doang, lagian kalo aku berubah nanti kamu gak bisa ngenalin aku. kalo masalah cantik emang dari dulu juga aku udah cantik ". aku melepas pelukan ku dan menjawabnya dengan ketus
"yeee ngambek, iya deh iya, emang dari dulu kamu cantik, cantik banget, tapi Nda, dengerin aku ya, asal kamu tau, mau kamu berubah kayak apa pun juga, aku pasti akan bisa ngenalin kamu, pasti bisa". Adit menjawab dengan serius
"masa? Buktinya apa? " aku balas bertanya
"Surat botol itu buktinya".
Aku tidak pernah tau kapan ini berawal
Dan aku juga tidak pernah tau kapan ini akan berakhir
Mungkin tatapan hangat itu salah
Senyum manis itu salah
Kata-kata santun itu salah
Bahkan pertemuan kita juga salah
Karna mungkin dari itu semua
Yang akhirnya menjebak ku hingga tak lagi bisa kembali
Aku hanya seorang anak yang baru saja memulai masa remajanya
Aku hanya baru mencari-cari apa itu cinta
Apa yang membuat orang-orang bisa tertawa sambil menangis dan menangis sambil tertawa
Aku tak pernah menyadari sejak kapan kamu menyelinap ke hati ku?
Bagaimana bisa aku memberikan ruang untuk mu di hati ku?
Dan aku bahkan tidak pernah mengerti
Kenapa selalu kamu yang menempati setiap sudut di hati ku?
Apa..?
Apa yang kamu punya hingga dapat menjebak ku?
Sihir apa yang ada disenyum mu
Hingga selalu membuat ku ikut tersenyum saat melihat mu tersenyum
Walau hatiku sedang ingin menangis?
Jika ini semua takdir?
Apa aku ditakdirkan untuk terpaku pada mu
Tanpa kamu tau kalau aku tak pernah lagi dapat melangkah selain ke arah mu?
Sekeras apapun aku mencoba berbelok
Aku selalu bertemu jalan lain yang mengantar ku kepada mu
Entah ini TULUS apa BODOH?
Jangan salahin AKU ngedoain KAMU sedih terus
Kamu..
Kamu yang setia duduk di pojok ruangan itu
Kamu yang tersenyum tipis disaat hal-hal lucu itu kita lewati
Kamu yang terdiam sendiri saat yang lain memulai bicara
Kamu..
Kamu yang berjalan lurus di koridor sepi itu
Kamu yang bermata hitam sehitam malam
Kamu yang tanpa sadar ku perhatikan tanpa jenuh
Kamu yang membuatku menjadi pencuri pandangan atas dirimu
Waktu berputar..
Putarannya tak pernah berhenti bahkan saat sang pesakitan memohon untuk sedetik saja berhenti karna tak kuat lagi menahan sakitnya..
Lalu bagamana dengan aku?
Apa bisa aku hentikan waktu hanya untuk menyentuh mu yang tak pernah ku sentuh?
Sering aku bertanya pada tuhan
Mengapa dia takdirkan kita bertemu bila kamu bukan untuk ku?
Mengapa tuhan menghadirkan mu di mimpi ku, saat mimpi ku begitu mustahil untuk diwujudkan?
Kamu..
Kenapa mesti Kamu yang terlihat indah tapi menyakitkan?
Kenapa mesti kamu yang membuat ku tersenyum lalu menangis?
Kenapa mesti kamu yang kulewati di tahun tahun berharga ku?
Kamu..
Kenapa harus kamu?
Yang menjadi Cinta Pertama Ku....